RINGKASAN BUKU SABDA DALAM KATA PERSIAPANYA (ANDREAS B. SUBAGYO, Ph.D.)
PENDAHULUAN
Mengapa Sabda dalam Kata? Dalam ungkapan ini tercermin kepercayaan bahwa dalam pelayanan firman, Allah bersabda melalui kata-kata manusia. Pelayanan firman itu menusiawi, sekaligus ilahi. Tidak heran jika percakapan mengenai Alkitab atau bagiannya itu sering disebut firman Tuhan, dan ada teolog yang mendukung pendapat itu (misalnya Ritschl, 1990, hal. 18 yang menyebutnya sebagai firman yang tertulis dan firman yang diwahyukan). Dapat juga dikatakan bahwa melalui percakapan itu Roh Kudus bekerja sehingga orang berpengalaman dengan firman Tuhan dan menanggapinya secara patut.
Homelitika dan Keabsahannya
Salah satu pernyataan tanggungjawab manusia untuk mewujudkan “sabda dalam kata”, khususnya dalam bentuk khotbah, adalah ilmu atau seni yang disebut Homelitika. Homelitik adalah kodifikasi dan penataan upaya manusia untuk menyiapkan pelayanan firman dan melaksanakannya secara berhasil. Walaupun ada hubungannya dengan retorika, namun homelitik bukanlah cabang retorika, melainkan cabang teologi. Homelitika atau homelitics adalah suatu cabang teologi yang membahas tentang hakikat pelayanan firman, bahan dan bentuk bahasan firman, dan pelaksanaan pelayanan firman.
Ada tiga bagian homilitika (Rothlisberger 1997, hal 7).
1. Homelitika asasi, yaitu homelitika yang membahas tentang hakikat pelayanan firman.
2. Homelitika Material, yaitu homelitika yang membahas bahan bagi pelayanan firman.
3. Homelitika formal, yaitu homelitika yang membahas tentang bentuk percakapan dalam pelayanan firman dan pelaksanaan pelayanan firman itu.
Pelayanan Firman
Buku Sabda dalam Kata I: Persiapannya, khususnya bagian-bagian yang berhubungan dengan khotbah, adalah sebuah homelitika asasi, material, dan formal. Homelitika asasi hanya disinggung sedikit oleh karena pusat perhatian buku ini ialah homelitika material dan formal.
Langkah-langkah menyiapkan Pelayanan Firman
1. Mendapatkan dan mencatat gagasan.
2. Menentukan teks
3. Memahami teks
4. Menerapkan teks
5. Menulis intisari pelayanan firman
6. Menulis tujuan pelayanan firman
7. Membuat kerangka bagian utama (khusus untuk khotbah retorikal dan pengajaran Alkitab dengan ancangan ceramah)
8. Mengembangkan bagian utama
9. Menulis judul
10. Menulis kesimpulan
11. Menulis undangan (khusus untuk khotbah)
12. Menulis pendahuluan
13. Menulis naskah
Pelayanan Firman dan Jenisnya
Ada beberapa istilah dari kitab Perjanjian Baru yang menurut para pakar ada kaitanya dengan pelayanan firman dan member penjelasan lebih lanjut mengenai percakapan tentang alkitab atau bagiannya yang disebut pelayanan firman itu.
Kerusso : Memproklamasikan atau memberitakan di hadapan umum (Kis 8:5)
Euangelizo : Memberitakan atau memperkenalkan kabar baik/injil kepada perorangan atau kelompok yang belum diselamatkan
Didasko : Mengajarkan Firman Allah
Dialegomai : Membicarakan atau mempertimbangkan bersama orang lain untuk meyakinkannya
Laleo : Berbicara atau berbincang-bincang (Kis 11:19b).
Parakaleo : Memanggil kesisinya atau memperingatkan/mendorong/ menghibur/membela /menguatkan (Kis. 16:40;20:1-2;15:22; 15:31).
Pengelompokan pelayanan firman
1. Menurut dasar pembentukan bagaian utama pelayanan Firman.
a. Topikal – bagian utama pelayanan firman dibentuk berdasarkan judul, atau topik, atau tema.
b. Ekspositori - segenap bagian utama dibentuk berdasarkan teks.
c. Tekstual - Pikiran utama dalam bagian utama pelayanan firman dibuat berdasarkan teks, dan pikiran yang lebih kecil dibuat berdasarkan sumber lain.
2. Menurut panjangnya teks bagi pelayanan firman
a. Biblikal - Tiga ayat atau lebih dibahas secara teliti
b. Tekstual - Satu atau dua ayat di bahas secara teliti
3. Menurut pengaturan pikiran-pikiran dalam bagian utama dalam pelayanan firman.
a. Analitis - Susunan pikiran-pikiran dalam bagian utama pelayanan firman sama dengan urutan pemunculannya dalam teks
b. Sintetis - Susunan pikiran-pikiran dalam bagian utama pelayanan firman tidak sama dengan urutan pemunculannya dalam teks (diatur lagi).
4. Menurut yang tercermin pada pikiran-pikiran dalam bagian utama pelayanan firman.
a. Historis - Membahas bahan-bahan mengenai masa lampau dengan pikiran-pikiran dalam bagian utama pelayanan firman yang menunjukkan masa lampau.
b. Kontemporer - “menerjemahkan” bahan-bahan masa lampau sehingga bermakna atau relevan pada masa kini.
Ada dua bentuk pelayanan Firman biblical, yaitu homeli dan retorikal. Perbedaan diantara dua bentuk pelayanan firman ini terlihat dalam bagan 4.
Homeli Sederhana
1. Ayat (kata, bagian kalimat)
Penjelasan
Pembuktian
Penerapan
2. Ayat (kata, bagian kalimat)
Penjelasan
Pembuktian
Penerapan
3. Dan seterusnya seperti diatas.
Kesimpulan
Retorikal
Pendahuluan
I. Pikiran utama
1. Pikiran yang dibawahnya (jika Ada)
Penjelasan
Pembuktian
Penerapan
2. Dan seterusnya seperti di atas.
GAGASAN DAN TEKS
Tidak sedikit pelayan firman yang bingung dan tidak dapat tidur karena belum tahu apa yang harus disampaikannya dalam pelayanan firman, sedang waktu penyampaiannya hampir tiba. Persoalan itu berhubungan dengan gagasan khotbah.
Pengertian Gagasan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia gagasan adalah hasil pemikiran (Moeliono, 1990, hal 248). Ide yang adalah padanan kata bagi gagasan di jelaskan sebagai rancangan yang tersusun dalam pikiran. Kamus Webster antara lain menjelaskan bahwa ide adalah sesuatu yang dipikirkan, dibayangkan, diketahui seseorang; suatu pandangan atau keyakinan; sebuah rencana; pemahaman yang kabur atau kesan yang samar-samar.
Memperoleh Gagasan
Gagasan bagi pelayanan firman mungkin ditemukan tanpa sengaja, namun seorang yang melaksanakan pelayan firman secara tetap tidak dapat mengandalkan penemuan gagasan secara tidak sengaja itu. Gagasan harus didapatkan dengan sengaja. Gagasan yang diperoleh, entah sengaja atau kebetulan, perlu dicatat.
Mencari dan Menentukan Teks
Dalam mencari dan menentukan teks untuk gagasan yang munculnya bukan dari pembacaan alkitab ada dua langkah yang harus diikuti:
1. Mengetahui pokok dalam gagasan bagi pelayanan firman.
2. Memeriksa dan memilih ayat-ayat dengan bantuan buku penolong.
Pertimbangan lain untuk menentukan Teks
1. Teks harus merupakan segmen tematik yang lengkap, yang biasanya sepanjang paragraf atau lebih
2. Panjang dan/atau kedalam teks harus dipertimbangkan dari segi waktu pelayanan firman.
3. Bagian alkitab yang dipilih hendaknya sesuai dengan kemampuan pelayanan firman untuk menyelidikinya, mengaturnya, dan menyajikannya.
4. Kata-kata dari orang yang tidak diilhami tidak boleh dipakai sebagai kebenaran, walaupun kata-kata itu secara benar dicatat di dalam ayat-ayat alkitab.
5. Teks yang masih di pertanyakan janganlah dipakai.
6. Sebuah teks tidak boleh dihindari hanya karena penerima pelayan firman sudah terbiasa dengan teks itu.
7. Teks dapat dipilih menurut rangkaian penyampaian firman.
8. Teks hendaknya dipilih sejauh mungkin sebelum tanggal pelayan firman.
PEMAHAMAN DAN PENERAPAN TEKS
Mutu sebuah pelayanan firman bergantung pada pemahaman pelayan firman atas teks bagi pelayan itu. Pemahaman teks yang keliru akan menghasilkan pelayanan firman yang rendah mutunya. Oleh karena itu, sesudah teks ditetapkan (walaupun masih bersifat sementara), pertama-tama si pelayan harus memehami teks itu dengan tepat. Persiapan lebih lanjut, seperti membuat kerangka dan menulis naskah sama sekali tidak boleh dilakukan sebelum teks dipahami. Tanpa pemahaman teks, besar kemungkinan terjadi pemutarbalikan firman Allah.
Pemahaman Teks
Latar Belakang Kitab
Langkah pertama dalam memahami teks ialah menyelidiki latar belakang kitab yang bersangkutan. Langkah ini ialah untuk mengetahui konteks cultural dan situasional penulisan teks.
Pengarang. Hal pertama dari latar belakang suatu kitab yang harus diselidiki ialah si pengarang. Ia harus mengetahui sebanyak mungkin tentang penulis kitab, pembawa nubuat, atau pelapor sejarah yang dututurkan dalam kitab.
Sasaran Kitab. Segi kedua latar belakang suatu kitab yang harus diselidiki ialah sasaran kitab.
Waktu dan Tempat. Segi ketiga latar belakang sebuah kitab yang harus diselidiki ialah kapan dan dimana penulisan, penyampaian nubuat, atau terjadinya peristiwa yang dilaporkan dan keadaan waktu itu.
Maksud Kitab. Segi keempat latar belakang suatu kitab yang harus diselidiki ialah maksud kitab. Dengan kata lain pelayanan firman harus memahami apakah tema yang ditekankan di dalam kitab dan mengapa tema itu ditekankan.
Lingkungan Teks
Langkah kedua dalam menyelidiki dan mengartikan teks pelayanan firman ialah menyelidiki lingkungan teks. Sebuah teks bagi pelayanan firman memiliki berbagai konteks.
Lingkungan Teks tidak langsung. Lingkungan ini adalah bagian-bagian kitab yang memuat teks. Lingkungan ini perlu diselidiki untuk menemukan hubungan teks dengan bagian-bagian kitab selain bagian yang di dalamnya teks itu berada.
Lingkungan Teks langsung. Lingkungan kedua yang harus diselidiki ialah lingkungan teks langsung. Semua teks palayanan firman mempunyai lingkungan ini, kecuali teks-teks yang berdiri sendiri (misalnya hikmat yang berbentuk pepatah).
Analisa Teks
Langkah keenam dalam menyelidiki dan mengartikan teks ialah menganilisis teks (menurut bunyi yang sudah di terima sebagai bunyi yang paling tepat), yang meliputi menganilisis sintaks (susunan kata dalam kalimat) dalam paragraph yang memuat teks dan menganalisis kata-kata dalam teks.
Sumber Pembanding
Langkah ketujuh dalam menyelidiki dan mengartikan teks ialah menyelidiki sumber pembanding hasil analisis kata-kata dalam teks. Langkah ini dilaksanakan untuk memperoleh kepastian mengenai dapat diterimanya pengertian kata-kata dan bagian kalimat dalam teks dan untuk memperoleh pemahaman yang lebih lengkap mengenai teks itu.
Kesimpulan Arti Teks
Langkah kedelapan menyelidiki dan mengartikan teks ialah menyimpulkan arti teks. Pada langkah ini dinyatakan secara tetulis dengan kalimat lengkap dan ringkas berita-berita yang disampaikan oleh penulis teks itu kepada si pembaca atau penerima pertama.
Intisari dan Tujuan Pelayanan Firman
Intisari Pelayanan Firman
Intisari pelayanan firman adalah pernyataan singkat tentang suatu kebenaran yang ada dalam suatu bagian alkitab dan akan menjadi pembicara dalam pelayanan firman. Intisari ini harus diutarakan dalam kalimat pernyataan. Intisari itu dapat menyatakan kebenaran tentang berbagai hal. Perhatikanlah contoh berikut.
HAL | CONTOH INTISARI PELAYANAN FIRMAN |
1. Kewajiban 2. Kemampuan 3. Keutamaan 4. Persamaan 5. Pengertian 6. Faedah 7. Penyelesaian 8. Sebab | Orang Kristen harus berdoa Orang Kristen harus berdoa Lebih baik berdoa dengan sederhana daripada muluk-muluk Sifat kehidupan orang Kristen itu seperti garam Orang Kristen berarti orang yang bertindak demi kepentingan Kristus Kegagalan kita dapat menjadi titik tolak keberhasilan kita Kekhawatiran dapat diatasi dengan menyerahkannya kepada Kristus Dosa-dosa yang tidak diakui akan menghambat jawaban doa |
Intisari yang Baik
1. Singkat
2. Bersangkut paut dengan keperluan manusia
3. Segar dan berbobot
4. Tidak dibatasi oleh waktu dan bersifat universal.
Jenis-jenis Intisari Pelayanan Firman
1. Intisari yang berasal dari kebenaran utama teks.
2. Intisari yang berasal dari kebenaran kecil teks.
3. Intisari yang berasal dari deduksi kebenaran teks
4. Intisari yang berasal dari induksi kebenaran teks
5. Intisari yang berasal dari implikasi kebenaran teks.
Kerangka Bagian Utama Pelayanan Firman
Sebelum pelayanan firman menulis naskah pelayanan Firman (entah itu khotbah, renungan, atau pengajaran Alkitab) ia memerlukan kerangka bagian utamanya.
Dasar-dasar Kerangka
Pertama-tama perlu diketahui dasar-dasar yang dapat dipakai untuk membentuk kerangka bagian utama pelayanan Firman, baik pikiran-pikiran yang utama maupun yang lebih rendah tingkatannya.
Langkah-Langkah Membuat kerangka
Untuk membuat kerangka bagian utama dapat di ikuti langkah-langkah berikut ini
1. Menentukan dasar yang akan dipakai membentuk kerangka sesuai dengan intisari pelayanan dan kebenaran-kebenaran teks yang tersedia.
2. Menandai semua kebenaran teks sesuai dengan dasar yang akan dipakai membentuk kerangka
3. Menulis pikiran-pikiran sebagai kerangka
4. Mengatur susunan pikiran-pikiran itu dan bila perlu memperbaikinya
5. Member nomor pada kerangka sesuai dengan sistem yang dipakai.
Pengembangan Bagian Utama Pelayanan Firman
Langkah ketujuh dalam menyiapkan pelayanan firman adalah mengembangkan kerangka bagian utama yang telah di bentuk pada langkah sebelumnya. Langkah ini dapat digambarkan seperti memberi daging pada kerangka yang sudah ada.
Bentuk-Bentuk wacana pada umumnya
Untuk mengembangkan kerangka bagian utama pelayanan firman, Pelayan firman dapat membuat berbagai bentuk wacana, yaitu penjelasan, pembuktian, dan penerapan. Wacana ini dibuat berdasarkan bahan-bahan yang diperoleh dari hasil pemahaman dan penerapan teks, serta sumber lain yang sesuai.
Penjelasan
Cara pelayanan firman membuat penjelasan untuk sebuah pikiran dalam kerangka pelayanan firman, antara lain dilakukan sebagai berikut:
1. Memaparkan atau menunjukkan.
2. Membagikan atau menganilisis
3. Mengisahkan
4. Menggambarkan
5. Memberi lukisan (gambar atau contoh).
6. Mengajuhkan Tanya jawab
7. Menyebutkan ayat silang
8. Mempersamakan
9. Mempertentangkan.
Pembuktian
Sebagaimana di jelaskan diatas, membuat pembuktian adalah member bukti atau alasan bahwa sesuatu itu benar. Betul juga kalau dikatakan bahwa membuat pembuktian berarti meyakinkan dan menyangkal, atau menunjukkan penalaran dan mempertimbangkan sehingga tercapai suatu kesimpulan bahkan suatu kesepakatan antara pembicara dan pendengar.
Penerapan
Banyak cara yang dapat dipakai pelayan firman untuk membuat penerapan yaitu:
1. Menegaskan hubungan pikiran-pikiran dalam pelayanan firman dengan pendengar. Dapat juga termasuk menunjukkan bagaimana hubungan itu.
2. Menunjukkan keperluan pendengar menanggapi pikiran-pikiran itu.
3. Menunjukkan kapan pendengar menanggapi pikiran-pikiran itu.
4. Menunjukkan cara pendengar bisa menanggapi pikiran-pikiran itu. Dapat juga termasuk tempat dan bidangnya jika tanggapan itu berupa tindakan atau pelayanan.
Mengembangkan Kerangka Pelayanan Firman
1. Menentukan bagian yang boleh diberi penjelasan, pembuktian, dan penerapan
2. Mempertimbangkan sifat intisari, tujuan pelayanan firman, dan sifat pokok pikiran (kerangka) yang akan dikembangkan
3. Menentukan wacana-wacana.
4. Mempertimbangkan jenis penjelasan, pembuktian, atau penerapan yang dipakai
5. Mengembangkan setiap kerangka yang perlu dikembangkan secara bebas.
Bagian-Bagian Lain: Judul dan Kesimpulan
Judul
Sebuah penerbit tidak akan menerbitkan buku tanpa judul. Demikian juga majalah, pada kulit luarnya bukan saja tercantum namanya, tetapi juga judul karangan-karangan penting yang ada di dalamnya.
Syarat-syarat judul yang baik
1. Berkaitan dengan teks
2. Asli
3. Cocok untuk pelayanan firman
4. Berhubungan dengan pendengar
5. Menarik
6. Berkesan
7. Seksama atau tepat
8. Singkat
9. Sempit
10. Jelas
Bentuk Judul
Setidak-tidaknya ada lima bentuk judul pelayanan firman, yaitu:
1. Penekanan
2. Pertanyaan
3. Perintah
4. Pernyataan
5. Pembatasan
Kesimpulan untuk khotbah, Renungan, dan Pengajaran Alkitab dengan ancangan ceramah
Bentuk macam kesimpulan yang dapat dipakai dalam khotbah, renungan, dan pengjaran Alkitab dengan ancangan Ceramah, lima diantaranya adalah sebagai berikut
1. Permohonan langsung
2. Penerapan
3. Ringkasan
4. Lukisan
5. Campuran
Syarat-syarat Kesimpulan yang Baik
Kesimpulan pelayanan firman ikut menentukan hasil pelayanan itu. Karena itu kesimpulan pelayanan firman harus baik dan harus memenuhi syarat-syarat berikut ini
1. Bukan permintaan maaf
2. Bukan humor
3. Bervariasi
4. Tidak mendadak
5. Bukan kesimpulan ganda
6. Berkepastian
7. Cocok
8. Sederhana
9. Pendek
10. Positif
11. Pribadi
12. Khusus
13. Lembut
Menulis Kesimpulan
Dalam menulis kesimpulan pelayanan firman, langkah-langkah berikut harus diperhatikan.
1. Memperhatikan intisari dan tujuan pelayanan firman
2. Membuat kalimat peralihan terakhir yang sesuai dengan intisari dan tujuan pelayanan firman
3. Memilih salah satu atau beberapa jenis kesimpulan atau bentuk wacana yang cocok
4. Melanjutkan kalimat transisi terakhir dengan menulis kesimpulan secara bebas tanpa terikat oleh syarat-syarat kesimpulan yang baik.
5. Memperbaiki kesimpulan yang telah di tulis agar memenuhi semua syarat kesimpulan yang baik.
Pelayanan Firman Konvensional dengan perubahan dan tambahan
Pelayan Firman punya banyak kesempatan untuk menjadikan pelayanannya bervariasi walaupun ia hanya memakai bentuk konvensional. Sebagaimana dijelaskan pasal-pasal terdahulu dalam hampir setiap bagian pelayanan firman dapat dibuat dengan lebih dari satu cara. Itu sebabnya, agar ada variasi dalam pelayanan perlu dipakai secara bergantian.
Pelayan Firman Dramatis Monolog
Bentuk pelayanan inovatif yang lain adalah pelayanan firman dramatis monolog. Bentuk ini memakai teknik menyajikan kebenaran alkitabiah dari sudut pandang seorang tokoh atau saksi mata sebuah peristiwa yang dicatat dalam alkitab. Dalam hal ini pelayan firman berperan sebagai tokoh alkitab yang berbicara secara langsung kepada jemaat.
Comments
Post a Comment